Sabtu, 11 Februari 2012

Perlu Keterbukaan Antar Pasangan

Keterus terangan pada tiap pasangan seharusnya sudah dibudayakan saat ini. Pasalnya tingkat pengetahuan mengenai HIV/AIDS sampai sekarang belum menunjukkan peningkatan signifikan.
Menurut Sexual Wellbeing Global Survey, 82% pria dan wanita Indonesia merasa butuh lebih banyak informasi tentang penyakit yang belum ada obatnya ini. Hal tersebut memprihatinkan sekaligus mengkhawatirkan lantaran penyebaran HIV/AIDS di Indonesia tergolong cepat di Asia Tenggara.
Untuk itu keterbukaan pasangan mutlak diperlukan agar pencegahan dini terhadap penyakit tersebut dapat dilakukan sejak dini. 
Keterbukaan antar pasangannya di sini gak ada. Apalagi banyak pasangan yang gak tau pasangannya menderita penyakit. Bahkan pria 27 persen yang gak tahu pasangannya kena penyakit atau tidak.
Bila pun ternyata salah satu pasangannya terkena penyakit, maka hal ini dapat segera dicarikan jalan keluar.
"Nah, ini yang masih kurang informasinya. Karena kalau pun ada yang terkena maka akan cari solusi. Misalnya pasangan berhubungan dengan kondom atau jika pengen punya anak maka pake inseminasi buatan.
Untuk itu, saya berharap keterbukaan pasangan yang akan menikah kian menggejala di masyarakat. Sebab selama ini keterbukaan menanyakan pasangan soal penyakit HIV/AIDS atau lainnya berhubungan dengan itu, jarang dilakukan.
Kita kan pengen punya keturunan yang baik, primarital check up jadi penting. Karena itu kan juga untuk kebaikan bersama.